Sunday, 15 June 2014

Alasan Piala Dunia 2014 Diacak TvOne dan ANTV (Spill Over Policy)

Alasan Piala Dunia 2014 Diacak TvOne dan ANTV (Spill Over Policy)

Sepak-bola-id.blogspot.com - Alasan Piala Dunia 2014 Parabola Diacak TvOne dan ANTV. Piala Dunia memang merupakan event yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Meski Indonesia tidak menjadi negara peserta Piala Dunia 2014, antusiasme masyarakat Indonesia sangat luar biasa. 


Namun, tidak semua masyarakat di Indonesia dapat menyaksikan siaran langsung perhelatan akbar sepakbola 4 tahunan tersebut. Pasalnya, tvOne dan ANTV sebagai licensed broadcaster 2014 FIFA World Cup Brazil melakukan pengacakan untuk siaran satelit setiap kali pertandingan berlangsung. Banyak di antara mitra sepakbola di pelosok yang notabene menggunakan parabola merasa kesal dan bertanya maksud dan tujuan pemegang hak siar melakukan pengacakan. Tidak jarang sumpah serapah juga dilontarkan kepada tvOne dan ANTV karena mereka merasa hak publik mereka tidak dipenuhi. Sementara itu, tidak semua daerah terjangkau oleh stasiun transmisi tvOne dan ANTV. Namun, ada beberapa hal yang harus diketahui mengapa siaran langsung World Cup 2014 diacak.
 
Sesuai perjanjian hak siar antara VIVA Group dengan Inter Sports Marketing (agen resmi hak siar FIFA untuk wilayah ASEAN), tvOne dan ANTV hanya diperbolehkan menyiarkan World Cup untuk teritorial Indonesia saja melalui antena analog UHF. Sedangkan jangkauan siaran tvOne dan ANTV lewat satelit bisa ditangkap dengan mudah di negara-negara tetangga bahkan hingga menembus Jepang dan India. Jika hal ini terjadi dan tertangkap basah oleh FIFA, maka pemegang hak siar akan dikenakan sanksi sesuai perjanjian. Lantas, mengapa siaran tvOne dan ANTV melalui DVB-T2 di sejumlah daerah juga ikut diacak? Persoalannya tidak sesederhana itu. Siaran DVB-T2 di Indonesia masih belum dipersiapkan secara matang, dimana receiver yang digunakan untuk me-relay siaran televisi nasional belum bisa membuka segala jenis acakan. Banyak keluhan di sana-sini mengenai sinyal beberapa siaran televisi digital yang masih labil. Di sinilah tugas Kemenkominfo untuk membenahi masalah infrastruktur terkait migrasi siaran analog ke digital.

Lalu, mengapa siaran tvOne dan ANTV di sejumlah provider TV berlangganan juga ikut diblokir? Pasalnya hak siar resmi untuk televisi berbayar hanya dimiliki oleh VIVA+ dan K-Vision. Jika VIVA+ hadir dengan 9 channel Ultimate World Cup andalan mereka, sedangkan K-Vision hanya mengandalkan saluran inhouse mereka yakni Bola Indonesia dan On Channel (jika ada 2 pertandingan yang dilangsungkan bersamaan pada fase grup terakhir). Bagaimana dengan TV Kabel di daerah-daerah yang juga tidak boleh menyiarkan World Cup 2014? Mereka harus membayar royalti terlebih dahulu kepada VIVA+ atau K-Vision agar mereka diperbolehkan menyiarkannya. Lagipula, VIVA+ dan K-Vision sudah membayar dengan mahal untuk memperoleh hak siar tersebut.

Dengan penjelasan di atas, permasalahan ini memang menjadi buah simalakama. Di satu sisi pihak televisi ingin memuaskan semua pihak, namun di sisi lain pihak televisi juga harus menghormati perjanjian hak siar dengan FIFA, seperti yang pernah diutarakan oleh Bung Gita Suwondo, komentator Bein Sports Indonesia yang dulunya pernah mengabdi untuk pemirsa RCTI. Beliau sudah berpengalaman dalam bekerja mendalami dunia penyiaran olahraga dan sudah merasakan betapa senang dan susahnya memanjakan pecinta olahraga di Indonesia. Dan sudah saatnya kita memahami persoalan ini dengan pikiran yang jernih.

Sumber Artikel: Idyllic Soccer News (http://olahraga.kompasiana.com)

Sekian update informasi kali ini seputar Penjelasan Mengapa Piala Dunia 2014 Diacak Pemegang Hak Siar Resmi. Semoga bermanfaat untuk anda semua. Salam Sepakbola!

No comments:

Post a Comment